ilmupengetahuanalam.com – Jika Jawa Barat memiliki Gunung Sadahurip yang terkenal karena bentuknya menyerupai piramida, Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur menghadirkan pesona serupa melalui Gunung Inerie. Gunung berapi aktif ini berdiri gagah di Kabupaten Ngada, sekitar 15 kilometer di selatan Bajawa. Puncaknya yang runcing dan simetris membuat banyak orang menyandingkannya dengan piramida kuno di Mesir.

Keindahan Siluet Piramida dari Berbagai Sudut

Gunung Inerie menawarkan panorama yang menawan dari banyak titik pandang. Dua lokasi favorit wisatawan ialah Aimere dan Penginapan Manulalu, tempat siluet piramida Gunung Inerie tampak paling jelas. Saat cuaca cerah, sinar matahari mempertegas bentuk lekuk lerengnya sehingga menciptakan pemandangan dramatis. Gunung ini terakhir erupsi pada tahun 1970, namun hingga kini tetap menjadi ikon lanskap Ngada.

Pendakian Singkat ke Puncak 2.245 mdpl

Walau menjulang setinggi 2.245 meter di atas permukaan laut, pendaki dapat mencapai puncaknya dalam waktu relatif singkat, yakni tiga hingga lima jam. Jalur pendakian dimulai dari Desa Watumeze yang sudah berada di ketinggian sehingga shorten waktu tempuh.

Pendakian biasanya dilakukan sebelum fajar. Para pendaki memilih waktu ini agar dapat menyambut matahari terbit dari puncak, momen yang menjadi pengalaman berkesan dan tak terlupakan. Musim kemarau—Juni hingga Agustus—menjadi periode paling ideal untuk menikmati jalur pendakian yang stabil dan cuaca yang lebih bersahabat.

Tantangan Mendaki Gunung Inerie

Meski waktu tempuhnya relatif singkat, Gunung Inerie menghadirkan medan pendakian yang cukup menantang. Jalurnya didominasi oleh kerikil longgar dan bebatuan cadas, membuat pijakan terasa licin. Pada beberapa bagian, pendaki bahkan perlu merangkak karena kemiringannya cukup tajam.

Minimnya vegetasi membuat pendaki harus berhadapan langsung dengan terik matahari, terutama jika pendakian dilakukan pada siang hari. Kondisi ini menuntut stamina prima, persiapan matang, dan perlengkapan yang memadai.

Menuju Puncak dan Melihat Kawah Inerie

Setelah melewati medan berbatu yang cukup melelahkan, pendaki akan tiba di punggungan pertama, tempat kawah Gunung Inerie mulai terlihat. Namun, jalur menuju puncak tertinggi masih memerlukan usaha ekstra karena kemiringannya semakin curam.

Sekitar 30 menit setelah mencapai punggungan terakhir, pendaki akan sampai di puncak. Tiga tiang berbentuk salib berdiri sebagai penanda tertinggi Gunung Inerie. Dari titik ini, panorama Kampung Adat Bena yang berada di kaki gunung terlihat jelas, memberikan kontras indah antara budaya dan alam.

Wisata Pendakian yang Makin Populer

Gunung Inerie semakin populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara. Pengunjung dapat meminta informasi atau bantuan pemandu pendakian melalui tourist information center di Kota Bajawa yang siap memberikan pengarahan dan rekomendasi.

Gunung Inerie bukan hanya destinasi pendakian, tetapi juga simbol keagungan alam Pulau Flores—sebuah piramida alami yang memikat siapa pun yang datang melihatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *