ilmupengetahuanalam.com – Pulau Nusa Lembongan tidak hanya menawarkan keindahan pantai dan laut. Di bagian selatan pulau ini, terdapat objek wisata budaya yang unik dan bersejarah. Tempat tersebut dikenal dengan nama Rumah Bawah Tanah Gala-gala. Gua ini dibuat oleh tangan manusia dan pernah menjadi rumah sekaligus tempat pertapaan pembuatnya.
Peninggalan Seorang Pertapa Hindu Bernama Made Byasa
Rumah Bawah Tanah Gala-gala merupakan warisan Made Byasa, seorang pertapa Hindu asal Nusa Lembongan. Ia dikenal sebagai petani, penari, dan dalang wayang. Made Byasa mendalami ajaran Hindu melalui kisah-kisah pewayangan. Salah satu cerita yang paling menginspirasinya adalah Mahabharata.
Terinspirasi Kisah Pandawa dalam Pengasingan
Dalam kisah Mahabharata, keluarga Pandawa diceritakan mengasingkan diri ke hutan. Mereka membangun tempat persembunyian bernama Gala-gala setelah kalah berjudi dari Kurawa. Kisah inilah yang kemudian menggerakkan Made Byasa. Ia memutuskan membangun lorong bawah tanah sebagai tempat bertapa.

Dibangun Seorang Diri Selama 15 Tahun
Pembangunan rumah bawah tanah ini dimulai pada tahun 1961. Saat itu, usia Made Byasa telah mencapai 75 tahun. Dengan alat sederhana berupa palu dan pahat, ia mengerjakannya seorang diri. Proses pembangunan memakan waktu sekitar 15 tahun hingga selesai. Made Byasa kemudian tinggal dan bermeditasi di dalamnya sampai wafat pada tahun 1984.
Struktur Lorong dan Ruang di Dalam Gala-gala
Rumah bawah tanah ini memiliki pintu masuk di sisi barat daya. Pengunjung akan menuruni jalur sedalam sekitar 3 meter sebelum masuk ke lorong utama. Lorong tersebut memiliki tinggi sekitar 150 sentimeter.
Di sisi utara pintu masuk terdapat ruang bertingkat dua. Bagian bawah digunakan sebagai sumur. Sementara itu, bagian atas berfungsi sebagai ruang meditasi. Di sisi timur terdapat ruang tengah yang dilengkapi meja dan kursi batu melingkar serta dapur. Di bagian utara, terdapat ruang tidur dan lorong menuju pintu keluar di timur laut.

Suasana Tenang yang Menenangkan Pikiran
Suasana di dalam Rumah Bawah Tanah Gala-gala terasa sangat tenang. Tempat ini jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk. Karena itu, gua ini cocok untuk menenangkan hati dan pikiran. Banyak pengunjung merasakan keteduhan saat berada di dalamnya.
Pernah Menjadi Tempat Menginap Wisatawan Asing
Menurut ahli waris Made Byasa, rumah bawah tanah ini pernah dihuni wisatawan mancanegara. Pada era 1990-an, seorang turis asal Australia menginap selama satu minggu. Selain itu, wisatawan dari Rusia dan Jepang juga pernah bermalam di tempat ini. Mereka tertarik pada suasana sunyi yang ditawarkan.
