Arung jeram, dikenal juga sebagai olahraga arus deras (ORAD), adalah aktivitas ekstrem yang dilakukan di sungai dengan aliran air yang deras dan cepat. Cabang-cabang olahraga ini mencakup white water rafting, kayaking, canoeing, dan riverboarding yang menggunakan papan luncur khusus. Setiap cabang memiliki atlet dan penggiat dengan keahlian khusus di bidangnya.

Lokasi dan Kondisi Sungai

Kegiatan rafting biasanya dilakukan di sungai yang memiliki riak atau jeram, umumnya ditemukan di dekat hulu sungai dengan kemiringan sekitar 30 hingga 45 derajat atau lebih. Kemiringan ini menciptakan jeram-jeram besar yang menantang.

White Water Rafting

White water rafting adalah cabang arung jeram yang paling populer, menggunakan perahu karet dan melibatkan tim beranggotakan 4 hingga 6 orang. Kerjasama tim, kekompakan, dan pemahaman mendalam antar anggota sangat penting dalam mengarungi sungai. Salah satu anggota tim berperan sebagai kapten perahu atau skipper yang memimpin pengarungan dan memberikan aba-aba kepada seluruh anggota perahu.

Arung Jeram: Olahraga Ekstrem di Sungai Berarus Deras

Risiko dan Keselamatan

Sebagai olahraga berisiko tinggi, rafting memerlukan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan yang ketat, persiapan matang, dan keterampilan yang baik untuk mengelola risiko dan menghadapi hambatan di sungai.

Sejarah Arung Jeram

Sejarah rafting dimulai sejak zaman purba ketika manusia mengarungi sungai untuk bertahan hidup, menggunakan media seperti batang pohon dan bambu. Catatan pertama rafting modern berasal dari tahun 1811 saat percobaan menelusuri Snake River di Wyoming, Amerika Serikat, yang kemudian dikenal sebagai “Mad River” karena kesulitannya.

Pada awal abad ke-19, John MacGregor mengembangkan perahu kano untuk rekreasi dan olahraga. Perahu karet pertama dibuat oleh Letnan John Fremont dan Horace H. Day pada tahun 1840-an.

Perkembangan lebih lanjut terjadi pada 1950-an dengan produksi perahu khusus arung jeram yang lebih kuat dan desain yang lebih baik. Pada tahun 1983, Jim Cassady menciptakan perahu dengan lantai self-bailing yang mampu mengeluarkan air secara otomatis melalui lubang-lubang di sekelilingnya.

Arung Jeram di Indonesia

Di Indonesia, rafting mulai diperkenalkan oleh anggota pecinta alam dari Bandung dan Jakarta pada awal 1970-an. Sekitar tahun 1975, kegiatan ini dilakukan di Sungai Citarum dengan peralatan seadanya dan tanpa panduan keselamatan yang jelas. Seiring perkembangan peralatan dan prosedur keselamatan, arung jeram semakin diminati wisatawan.

Operator arung jeram kini banyak ditemukan di berbagai sungai seperti Sungai Ayung di Bali, Sungai Citarik dan Cicatih di Sukabumi, serta Sungai Sad’an di Sulawesi Selatan. Hal ini menjadikan arung jeram sebagai olahraga dan wisata yang menantang dan menarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *